25 September 2010

Festival Thonk-Thonk Lek di Rembang

Nama : Yuniko Galuh F
Npm   : 18110784
Kelas : 1KA16

Thonk-thonk lek (kentongan) adalah seni tradisional asli kabupaten Rembang , awal mulanya seni ini digunakan sebagai media untuk membangunkan masyarakat Rembang muslim untuk sahur bulan puasa , dan seiring berkembangnya zaman , kesenian ini kemudian dilombakan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang melalui dinas kebudayaan , pariwisata , pemuda , dan olahraga kabupaten Rembang , peserta berlomba dengan mengelilingi jalan protokol kota Rembang sesuai rute yang telah ditentukan oleh panitia , dan peserta pun bebas memilih apakah akan menggunakan musik tradisional atau modern , namun sekarang , demi melestarikan musik tradisional Rembang , panitia hanya melombakan peserta yang menggunakan musik tradisional saja , dan yang musik modern tetap ikut namun hanya sebagai penggembira , hadiah lomba ini biasanya berupa seekor kambing , uang pembinaan dan trophy dari panitia.

Rute start biasanya dimulai dari Kabongan Kidul Rembang dan Finish di Stadion Krida Rembang.    



           Namun terkadang yang sangat disayangkan adalah ketika acara ini diselengggarakan sering dimanfaatkan sebagai ajang minum-minuman keras, tawuran dan sederet bentuk anarkisme sehingga menghilangkan tujuan awal diadakannya acara ini.              
            

       Saya pulang kampung tepatnya di Rembang Jawa Tengah setiap liburan datang , yang bertepatan bulan puasa menjelang Idul Fitri , saya tidak pernah melewatkan festival ini . Thonk-thonk lek atau biasa disebut tong-tong lek mulai start dari alun-alun Rembang dari jam 22.00 sampai selesai dan biasanya diadakan 2 hari sebelum lebaran .

Festival ini biasanya dilaksanakan dalam dua hari yaitu :
1. hari pertama para peserta berkeliling kejalan-jalan besar  .
2. hari kedua yaitu final di Stadion Krida Rembang , yaitu semua peserta final berkonser lagi diatas panggung yang telah disediakan panitia distadion .

Saya biasa nonton bersama saudara-saudara saya , kebetulan saudara saya yang bernama Nur Pramono dia sekolah di SMAN 2 Rembang . Kami menonton dirumah teman saudara saya yang rumahnya dipinggir jalan raya yang dilewati oleh tong-tong lek . Jadi kami hanya tinggal duduk dan mempersiapkan makanan kecil untuk menunggu kedatangan tong-tong lek hehe

Hari pertama festival tong-tong lek , di sore hari sebelum mengadakan festival tong-tong lek , setiap warga mempersiapkan peralatan-peralatan seperti hiasan-hiasan ditruk , sound dan lain-lain . Mereka gotong-royong unutuk mempercantik truk , supaya lebih menarik untuk dilihat para warga dari desa lainnya .  Satu truk perwakilan dari desa masing-masing , kalau desa saya desa Sumberjo . Biasanya dana untuk mempersiapkan semua ini adalah mereka yang sukarela memberikan uang yang akan dipungguti pantia desa mereka .

 Malam tiba saatnya warga mencari tempat yang tepat untuk melihat tong-tong lek mereka mencari tempat yang nyaman agar bisa melihat dengan jelas . Mereka sangat antusias dalam festival ini dari anak-anak kecil , remaja , para orang tua bahkan nenek-nenek dan kakek-kakek , tapi yang bertahan sampai festival habis biasanya para remaja yaaa namanya juga remaja sukanya main-main hehehe

Pukul 22.00 sepanjang jalan raya dipenuhi motor-motor yang parkir berikut dengan orang-orangnya , kami sudah tidak sabar untuk melihat kreatif-kreatif diberbagai desa . Beberapa lama kemudian suara musik  jauh terdengar dari rumah teman saudaraku , serentak semua orang berdiri untuk melihat lebih dekat , truk pun jalan pelan-pelan (yaa karena bahu jalan sudah dipenuhi para penonton) . 

Satu persatu truk tong-tong lek melewati jalan dengan meriah dan gembira para peserta mendendangkan lagu disertai perserta yang bejalan kaki sambil memegang kentongan , drum dan lain-lain . Para pengiring tong-tong lek terkadang menyiramkan badannya dengan air supaya lebih semangat (padahal sudah malam apa gak masuk angin ya hehe) . Jarak dari satu truk dengan truk lainnya terkadang terpaut jauh dikarenakan truknya besar , bahu jalan penuh motor dan penontong jadi truknya jalan pelan-pelan supaya tidak mengenai para penonton .


Finally 13 truk peserta tong-tong lek yang terdiri dari 10 musik tradisional dan 3 musik modern sudah sampai dibatas akhir yaitu di stadion Krida Rembang . hmm.. jam menunjukan pukul 01.00 dengan berakhirnya tong-tong lek saya dan saudara-saudara saya pulang kerumah .


       Dihari kedua final tong-tong lek di stadion Krida Rembang sudah dipersiapkan panggung untuk pentas , di final ini beda yang kemarin mereka mengiringi truk-truk dari desa mereka nah kalau sekarang mereka pentas dipanggung . Malam jam 19.00 saya dan saudara-saudara saya sudah berada di stadion , disana sudah terlihat banyak orang-orang yang sudah menempati depan panggung agar bisa melihat jelas pada saat desa mereka tampil (untuk mensuport ) . Kami agak bingung mencari tempat duduk karena sudah penuh banyak orang disana disini , akhirnya kami memutuskan untuk berdiri saja .

       Acara pun dimulai dengan pertama-tama Bupati Rembang dan Mc memberikan sambutan dan lain-lain .  Peserta pertama sampai terakhir berjumlah 10 hanya peserta tradisional yang boleh ikut final . Pada saat final ini menurut saya kurang seru , lebih seru pada saat mereka mengiringi truk-truk , sayangnya saya tidak melihat habis acara ini karena sudah larut malam sekali merasa lelah karena kemarin sudah begadang hehe

     Sekian cerita saya dari bersosialisasi acara festival Thonk-thonk lek (tong-tong lek) seni tradisional khas Rembang , Jawa Tengah .


1 komentar: