Penulis :
1. Andini Sintawati
2. Lintang Yuniar Banowosari
Dipostkan :
02 Maret 2011
Latar Belakang :
Kepulauan Indonesia memiliki keaneka-ragaman hayati yang luar biasa, dan dapat dikatakan sebagai daerah yang paling dinamis dan berpotensi informative biogeografi.
Informasi keaneka-ragaman hayati membutuhkan gabungan data tentang makhluk hidup dan habitatnya, membangun sebuah model yang menghubungkan segala macam informasi. Data ditangani secara heterogen, yang disediakan dan didistribusikan oleh kelompok penelitian yang berbeda, yang mengumpulkan data menggunakan kosakata yang berbeda. Ontologi diadopsi sebagai salah satu cara untuk mengurangi masalah heterogenitas, sehingga membantu kerjasama anatara peneliti.
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana cara kerja Ontologi?
2. Apakah Ontologi dapat menyelesaikan masalah para peneliti dalam menggabungkan penemuan mereka?
Tujuan :
1. Mengurangi masalah heterogenitas dan interroperabilitas, sehingga dapat membantu kerjasama antar peneliti.
2. Membantu para peneliti menggabungkan pendapat personal mereka yang mungkin cara penyampaiannya berbeda-beda.
Metodologi :
Penulis menjelaskan tentang Ontologi untuk para peneliti diseluruh dunia agar mudah dalam menyatukan penelitian mereka yang mungkin dalam penyampaiannya berbeda-beda dan bisa memecahkan masalah interroperabilitas dan heterogenitas.
Inti Bahasan :
Salah satu definisi yang paling banyak digunakan dari Ontologi adalah : "Ontologi adalah spesifikasi eksplisit dan konseptualisasi". Dari perspektif ilmu komputer, suatu Ontologi dapat dilihat sebagai model data yang mewakili seperangkat konsep dalam domain dan hubungan antara konsep-konsep.
Pengeahuan dalam Ontologi adalah diformalkan menggunakan empat jenis komponen "
- Kelas (Classes) : set, atau jenis objek (konsep atau kategori konsep dalam domain), biasanya diselenggarakan di taksonomi.
- Instances : objek dalam domain, direpresentasikan sebagai instance dari kelas;
- Properties: digunakan untuk menggambarkancontoh / kelas. Properties dapat mengekspresikan atribut obyek atau hubungan;
- Kendala (Constraints) : abstraksi yang menggunakan properti untuk menggambarkan kelas.
Dalam sistem terdistribusi dan terbuka, ontologi saja tidak bisa memecahkan masalah interoperabilitas dan heterogenitas. Kelompok penelitian berbeda mungkin memiliki kepentingan yang berbeda, tujuan penelitian, menggunakan alat-alat komputasi yang beragam dan memanipulasi pengetahuan pada berbagai tingkat detail dan abstraksi. Dengan demikian, dalam rangka memberikan kerjasama kelompok, beberapa jenis mekanisme integrasi ontologi harus disediakan. Pendekatan untuk memulai integrasi ontologi dari dua ontologi o1, dan o2:
- Pemetaan: tahap preprocessing, mengidentifikasi semua konsep dalam o1 dan o2 yang identik, menggunakan teknik yang sesuai;
- Merge: membangun sebuah ontologi baru yang didasarkan pada pemetaan antara o1 dan o2, menggabungkan konsep setara ke dalam konsep baru. Konsep ini menerima nama dari konsep yang berasal o1 atau o2;
- Alignment: membangun sebuah ontologi baru yang cocok dan memelihara ontologi asli, yang terkait sesuai dengan pemetaan terdeteksi.
Penelitian keaneka-ragaman hayati merupakan bidang multidisiplin yang memerlukan kerjasama dari berbagai macam ilmuwan yang mengumpulkan, menghubungkan dan menganalisis
data tentang makhluk hidup dan habitatnya. Mereka mengumpulkan data menggunakan kosakata yang berbeda, dalam banyak format dan mengikuti berbagai standar. Ontologi diadopsi sebagai salah satu cara untuk mengurangi masalah heterogenitas, sehingga membantu kerjasama antar peneliti. Oleh Karena itu, interoperabilitas dan manipulasi data heterogen adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para ilmuwan
Kesimpulan :
Ontologi diadopsi sebagai salah satu cara untuk mengurangi masalah heterogenitas, sehingga membantu kerjasama antar peneliti.
Daftar Pustaka :
[1] Eugene Chng. An efficient segmentaion algorithm for entity interaction. volume 6, pages 5–17, 2009.
[2] Aonde Jaudete Daltio, Claudia Bauzer Medeiros. in ontologi web service for interoperability across biodiversity applications. volume 33, pages 724–753, 2008.
[3] Deana Pennington Laura L. Downey. Bridging the gap between technology and science with examples from ecology and biodiversity. volume 6, pages 18–27, 2009.
[4] Steffen Reichle Qinghua Guo Barbara Holzman Miguel A. Fernandez, Stanley D. Blum and Healy Hamilton. Locality uncertainty and the differential performance of four common niche-based modeling techniques. 2009.
[5] Stephen L. Reed and Douglas B Lenat. Mapping ontologies into cyc, cycorp, inc. Technical report, Executive Center Dr, Austin Texas, 3721 Executive Center Dr, Austin Texas, 2002.
[6] I Wayan Simri Wicaksana. Survei dan evaluasi metode pengembangan ontologi (survey and evaluation of ontologi development) methodology.In KOMMIT 2004, August 2004.
[7] Lily Wulandari. Interoperabilitas Data Menggunakan Query Rewriting Berbasis Ontologi dan Mapping. PhD thesis, Universitas Gunadarma, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar