1 November 2010

Beras+Air+Panas = Nasi


Nama : Yuniko Galuh F
Npm   : 18110784
Kelas : 1KA16


        Beras+Air+Panas = Nasi , apa yang dimaksudkan dengan kalimat tersebut ? maksudnya adalah untuk menjadi sebuah nasi harus menjalani tahap-tahap atau disebut juga proses . pertama ambil beras ke dalam panci , cuci terlebih dahulu , lalu kita beri air secukupnya dan masak menggunakan panas .

         Sama juga dengan kita kita berawal dari kecil hingga beranjak dewasa membutuhkan proses pengetahuan tdak langsung kita tahu semuanya . Dari tk mungkin kita kalo ditanya nasi terbuat dari apa ? pasti kita menjawab beras , saat sd kita menjawab beras air , saat smp beras air panas dan seterusya hingga kita sampai pada tinggkat perkuliahan , ditinggkat ini kita harus lebih berfikir dengan logis contohnya beras 1liter , air sampai 1ruas jari dengan tinggkat kepanasan 20derajat .



        Kita tahu proses membuat suatu produksi barang, sangat ditentukan komposisi bahan yang bisa berbentuk rumus, misalnya membuat kue, dengan resep yang ada kemudian ikuti cara porses yang ditentukan, secara mudah akan menghadilkan kue yang diinginan. Diperusahaan plastic misalnya, dengan kompsisi biji plastik tertentu masuk dalam bentuk mould yang diinginan, maka jadilah panci, ember pipa dan lain-lain – Proses pabrikan sangat monoton dan didukung dengan mesin teknologi, jadilah apa yang diingnkan.
      Bagaimana dengan proses kehidupan ? Tidak demikian simple-nya seperti proses barang pabrikan, sangat ditentukan oleh berbagai unsure untuk mencapai satu hasil yang diinginkan. Pada dasarnya ada dua pokok dasar yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan atau hasil yang akan diraih. Yaitu :
1. Interposonal harus baik à Hubungan dengan pihak kedua dst. Sangat menentukan proses itu sendiri. Karena pengendalian proses itu bukan ditangan anda melainkan ada pada orang lain – Misalnya butuh suatu bantuan — Sangat tergantung pada kerelaan, kemauan, keseriusan, kesungguhan hati seseorang. Apakah bisa memenuhi harapan? Sangat tergantung dari hubungan antara personal anda dengan orang yang diminta bantuan. Kita tidak bisa lepas dari kehidupan social dan bermasyarakat, tidak mungkin kita bisa hidup tanpa orang lain, bahkan orang lain bisa menjadi penghambat maupun pelancar proses hidup kita – Jika hubungan personal tidak baik, kemungkinan bantuan yang diminta akan mengecewakan, bahkan bisa juga hancur karena hubungan interpersonal yang jelek. Interpersonal merupakan satu skill yang harus dimiliki, untuk mendukung kelancaran proses. Banyak orang gagal karena belum memiliki skill ini. Sulit bersosialisasi ataupun berkomunikasi dengan orang, pendiam, malu dan sangat pasif mapun angkuh dalam kehidupan yang selalu membuat orang tidak suka. Kemampuan interpersonal bukan diperoleh dari bangku sekolah, ataupun anda memiliki pendidikan tinggi. Banyak pengusaha yang berhasil, hanya memiliki pendidikan sekolah dasar. Namun kemampuan interpersonal mereka baik, tidak heran banyak teman, banyak informasi sehingga memudahkan proses itu sendiri. Zaman order baru pengusaha terkenal Lim Sioe LIong, hanya memiliki pendidikan dasar. Orang tua penulis hanya menikmati pendidikan dasar belum lulus, namun dia menjadi pegusaha sukses, beda dengan saya yang lebih banyak menikmati sekolah, kenyataan tidak sesukses beliau – Skill interpersonal berpegang peran dalam proses.
2. Intra personal à skill ini sering tidak diperhatikan, bahkan mentoreransikan diri karena merupakan hak patent ( sifat / tabiat ). Kesadaran akan kelemahan diri ( self awareness ) hampir tidak ada. – Tanpa dikendalikan dengan baik, maka akan menyulitkan diri dalam proses, misalnya sifat malas, ceroboh, minder, suka iri hati, buat gossip, pemarah, otoriter, angkuh, suka putus asa, tidak ulet, bukan pendengar yang baik, mau menang sendiri – Ini semua penghambat diri dalam proses berjalan – Pepatah yang mengatakan musuh terbesar adalah diri sendiri sangatlah tepat ! karena dia yang menguasai kehidupan kita – Jika seorang memiliki intra personal baik, kebanyakan interpersonal akan baik juga à Intra personal bisa diperbaiki dengan beberapa langkah yaitu :
a. Pengenalan diri ( self awareness ), yaitu mengenal emosi negative apa yang dimiliki – Misalnya saya suka marah, suka minder, suka iri hati yang tidak pada semestinya, suka buat gossip, suka putus asa, kurang ulet, suka bingung, rasa takut dan lain-lain. Pengenalan diri ini semestinya mudah, asal kita ada niat untuk memperbaiki diri, siap untuk merubah diri sendiri.
b. Maknailah emosi negative itu dengan jelas, bagaimana datangnya, apa saja yang mudah menyulut api emosi itu, misalnya suami pulang terlambat, appointment yang meleset, terganggunya emosi jika melihat orang lebih baik dari kita, saat mengalami kesulitan, saat melihat tampang yang seram atau terbayang masa lalu dan lain-lain.
c. Kendalikanlah dengan baik, misalnya tarik napas panjang, untuk menenangkan diri, lakukan self talk untuk tidak menuruti emosi itu, menyingkir dari objek penyebab, jika anda mudah dipicu marah, gerakan tubuh yang terbaik yaitu melipat kedua tangan anda, seperti anak manis mendengarkan gurunya mengajar – Kesadaran ini akan memudahkan anda melakukan perubahan dari pada anda dipaksa untuk melakukan, hasilnya pun akan kelihatan – Perasaan nyaman akan dirasakan saat anda berhasil mengatasi diri sendiri. Tentu masih banyak cara, yang tidak mungkin diungkapkan dalam tulisan ini.
Jika ketiga nya bisa dikuasai, maka anda pasti tidak akan mengkambinghitamkan nasib buruk. Karena semua itu ada ditangan anda. Anda yang menentukan apakah saya mampu mengatasi semua proses berjalan, keberhasilan dalam proses ( sesulit apapun ), akan membawa anda lebih sukses, karena proses itu endiri mampu pemberi spirit, motivasi kuat pada diri sendiri untuk melangkah lebih mantap – Ibarat perjalanan laut, kapal akan mengalami banyak halangan dari arus, gelombang, angin kencang, namun yang pasti ia akan menuju sasaran, tujuan akhir ! à Manakah yang membawa kenangan manis ? tujuankah atau proses itu sendiri ? Anda tentu bisa menjawabnya, bukan ? Jangnlah menghindar dari masalah, hadapilah dengan penuh keyakinan, tentu ada jalan keluarnya, hanya waktu bisa berbeda, itu sebab nya butuh keuletan, ketabahan, kesabaran semua ini akan melahirkn pengalaman hidup yang luar biasa ! (1*)
         Meskipun kita dari kecil hingga dewasa melalui proses , akan tetapi tidak semua proses baik , proses pembelajaran pasti ada buruknya , atau kesalahan . Kita tentu akan menyesal jika kalau dalam proses yang belum sempurna dan tidak mungkin kita menyesal didepan , penyesalan pasti datangnya terakhir . Maka dari itu kita harus mengetahui proses yang baik dan buruk
Proses Kehidupan tidak semudah menulis di atas buku , dari sebuah kertas kosong terisi dengan karya dan tulisan yang dapat menceritakan diri sendiri, atau bercerita tentang dunia lain, sosok orang lain, atau pengalaman penting kehidupan. Semua membutuhkan inspirasi.Penulis sudah biasa menuangkan segalanya dalam tulisannya, tetapi proses kehidupan tidaklah demikian mudahnya.
Tidak semudah menuang teh dalam cangkir, Mudah untuk minum teh, tetapi sulit untuk menungkan teh kedalam cangkir tanpa satu tetes yang tumpah. Seorang Master Zen melatih diri dari ritual minum teh setiap sore… menuangkan sebuah teh dengan wangi dan cita rasa yang berbeda kepada orang yang berbeda, dengan tingkat derajat panas yang berbeda, dan menghasilkan aroma dan kenikmatan yang berbeda…mudah tetapi sulit dilakukan. 
Tidak semudah membaca novel , Pembaca yang sudah terbiasa membaca novel-novel indah karya sastra, akan mudah menyelami karakter tokoh dalam sebuha novel, menghayati dan masuk ke dalam alur ceritanya. Tetapi untuk membaca sebuah proses kehidupan tidaklah mudah, membutuhkan pengenalan terhadap sosok sang diri, pengenalan terhadap lingkungan di luar diri, dan pemahaman tentang alur kehidupan yang sangat sulit ditebak, memang tidak mudah.
Tidak semudah melempar batu ke laut , Bagi sang petualang lautan dan ombak adalah tantangan kehidupan, terkadang menguji satu keahlian dengan melempar batu sampai jauh sekali ke lautan lepas, ibarat melepaskan semua beban dalam dirinya, atau berteriak kencang mengalahkan suara ombak di laut… tetapi proses kehidupan dalam melepaskan semua beban hidup tidak semudah itu.
Tidak semudah melukis di atas kanvas,bagi seorang pelukis, apapun dapat dilukiskan dalam kanvas, kehidupan, obyek bergerak atau tidak bergerak, atau apapun dapat dituangkan dalam kanvas, tetapi untuk menghidupkan sebuah lukisan membutuhkan keahlian dan penjiwaan yang luar biasa. Melukis proses kehidupan tidaklah semudah menuangkan dalam kanvas, karena yang dilukis adalah sifat dan karakter kita sendiri yang sangat abstrak (2*)
         Kesimpulan yang dapa diambil adalah jika kita inggin jadi yang terbaik membutuhkan proses yang mungkin aga panjang dan rumit , akan tetapi suatu saat kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan .


referensi :
(1*) http://filsafat.kompasiana.com/2010/07/11/proses-kehidupan/
(2*) http://www.muditacenter.com/?p=417

Tidak ada komentar:

Posting Komentar