19 Desember 2010

MAPPING THE SUBJECT - Membangun teori keyakinan dari teori yang pernah ada

Nama : Yuniko Galuh F
Npm   : 18110784
Kelas : 1KA16

     Masalah penciptaan manusia termasuk salah satu pembahasan kuno yang mungkin telah  mendapat perhatian dari sejak manusia itu diciptakan. Dengan menilik kitab-kitab samawi beberapa agama seperti agama Yahudi, Kristen, dan Islam, kekunoan pembahasan dapat kita lihat dengan jelas. Makalah ini ingin mengupas sebuah pembahasan komparatif antara ayat-ayat kitab samawi yang menyinggung penciptaan manusia dan teori evolusi. Dengan kata lain, perbandingan antara keyakinan para ahli tafsir dan pengetahuan yang diyakini oleh para ilmuwan ilmu alam tentang tata cara penciptaan manusia.

     Akan tetapi, kejelasan tentang masalah ini bergantung pada penjelasan yang benar tentang teori pemikiran ini, dan juga pada pemaparan latar belakang sejarah dan sikap-sikap yang pernah diambil dalam menanggapinya. Tujuan asli tulisan ini adalah kita ingin menemukan sumber kehidupan manusia. Apakah seluruh jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan muncul dengan bentuk seperti ini dan dengan karakteristik dan keistimewaan yang independen dari sejak awal mereka diciptakan, dan lalu mereka juga berkembang biak dengan dengan cara yang sama? Ataukah seluruh binatang dan tumbuh-tumbuhan itu berasal dari spesies (naw‘) yang sangat sederhana dan/ hina, lalu mereka mengalami perubahan bentuk lantaran faktor lingkungan dan natural yang beraneka ragam, dan setelah itu mereka memperoleh bentuk yang lebih sempurna dengan gerakan yang bersifat gradual sehingga memiliki bentuk seperti sekarang ini? Teori pertama dikenal dengan nama teori Fixisme dan diyakini oleh para pemikir pada masa-masa terdahulu. Sedang teori kedua dikenal dengan nama teori Transformisme dan diterima oleh para ilmuwan dari sejak abad ke-19 Masehi.

     Teori pertama meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen;artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari spesies mereka masing-masing. Akan tetapi, teori kedua beranggapan bahwa penciptaanspesies-spesies yang ada sekarang ini berasal dari makhluk dan spesies-spesies yang berbeda.


Para ilmuwan berkeyakinan bahwa teori Evolusi alam natural paling tidak seusia dengan masa para filosof Yunani.Sebagai contoh, Heraclitus meyakini bahwa segala sesuatu senantiasa mengalami proses dan evolusi. Ia menegaskan, “Kita harus ketahui bersama bahwa segala sesuatu pasti mengalami peperangan, dan peperangan ini adalah sebuah keadilan. Segala sesuatu terwujud lantaran peperangan ini, dan setelah itu akan sirna. Segala sesuatu selalu berubah dan tidak ada suatu realita yang diam. Ketika membandingkan antara fenomena-fenomena alam dengan sebuah aliran air sungai, ia berkata, “Kalian tidak dapat menginjakkan kaki dalam satu sungai sebanyak dua kali.” Mungkin filosof pertama yang mengklaim teori Transformisme (perubahan gradual karakteristik dan spesies seluruh makhluk hidup) adalah Anaximander. Ia adalah filosof kedua aliran Malthy setelah Thales. Ia beryakinan bahwa elemen utama segala sesuatu adalah substansi (jawhar) yang tak berbatas, azali, dan supra zaman. Anaximander juga berkeyakinan bahwa kehidupan ini berasal dari laut dan bentuk seluruh binatang seperti yang kita lihat sekarang ini terwujud lantaran proses adaptasi dengan lingkungan hidup. >Mania pada mulanya lahir dan terwujud dari spesies binatang lain. Hal ini lantaran binatang-binatang yang lain dapat menemukan sumber makanannya dengan cepat. Akan tetapi, hanya manusia sajalah yang memerlukan masa yang sangat panjang untuk >mesu pada ibu yang telah melahirkannya. Jika manusia memiliki bentuk seperti yang dapat kita lihat sekarang ini sejak dari permulaan, niscaya ia tidak akan dapat bertahan hidup.
    Meskipun teori Evolusi memiliki masa lalu yang sangat panjang, tetapi teori ini tidakmemperoleh perhatian yang semestinya dari para ilmuwan selama masa yang sangat panjanng. Dengan kemunculan para ilmuwan seperti Lamarck, Charles Robert Darwin,dan para ilmuwan yang lain, teori ini sedikit banyak telah berhasil menemukan posisiilmiah yang semestinya.

     Di penghujung abad ke-18 dan permulaan abad ke-19, seorang ilmuwan ilmu alamberkebangsaan Prancis yang bernama Cuvier melontarkan sebuah teori tentang penciptaan makhluk hidup. Ia berkeyakinan bahwa makhluk hidup muncul selama masa yang beraneka ragam dalam tataran geologi. Lantaran revolusi-revolusi besar dan tibatiba yang pernah terjadi di permukaan bumi, seluruh makhluk hidup itu musnah. Setelah itu, Tuhan menciptakan kelompok binatang baru dalam bentuk yang lebih sempurna. Periode-periode makhluk selanjutnya juga muncul dengan cara yang serupa. Teori ini dalam ilmu Geologi dikenal dengan nama Catastrophisme; yaitu revolusi besar di permukaan bumi. Ia mengingkari seluruh jenis hubungan kefamilian antara makhluk hidup pada masa kini dan makhluk-makhluk yang pernah hidup sebelumnya. Ia meyakini teori Fixisme.

     Atas dasar ini, ilmuwan Biologi pertama yang memberikan nilai kepada teori Evolusiadalah Lamarck. Tetapi pendapat dan teori-teorinya tidak memperoleh tanggapan yangsemestinya. Hal ini bukan lantaran ketegaran dan kekokohan teori Fixisme pada masa itu.Tetapi hal itu lantaran mekanisme perubahan (mechanism of transformations) yangdiusulkan oleh Lamarck tidak menarik para ilmuwan yang hidup kala itu.

Aliran-aliran Teori Evolusi :


Lamarck, setiap makhluk hidup pada permulaannya sangat hina dan sederhanasekali. Lalu lantaran beberapa kausa dan faktor, makhluk hidup itu mengalami evolusimenjadi spesies yang lebih sempurna. Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan hidup,pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh, kehendak, dan perpindahan seluruhkarakteristik yang bersifat akuisitif (iktisâbî).


Menurut teori Neo Lamarckisme, makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan mengalamievolusi lantaran pengaruh langsung lingkungan hidup. Generasi-generasi selanjutnyaakan mewarisi seluruh perubahan yang bersifat akuisitas ini.


Menurut Darwinisme seluruh makhluk hidup berubah menjadi bentuk makhluk hidupyang lain lantaran sebuah proses evolusi dan penyempurnaan, dan tidak ada satu makhlukhidup pun yang diciptakan tanpa adanya sebuah mukadimah dan secara mendadak dan tiba-tiba.

Background utama teori Evolusi Darwin adalah beberapa hal berikut ini:

1. Konsep kausalitas; dalam dunia makhluk hidup, tidak ada satu peristiwa pun yangterjadi tanpa kausa.
2. Konsep gerak; dunia makhluk senantiasa mengalami perubahan.
3. Konsep tranformasi kuantitas menjadi tranformasi kualitas; dalam dunia makhluk,seluruh tranformasi kuantitas yang akumulatif (bertumpuk-tumpuk) akan berubahmenjadi tranformasi kualitas.
4. Konsep kekekalan materi dan energi; antara dunia makhluk hidup dan makhluk takhidup terjadi proses pertukaran materi dan energi. Dalam proses pertukaran ini, tidak adasuatu apapun yang akan sirna.
5. Konsep antagonisme; setiap partikel dari dunia makhluk hidup dan begitu jugakeseluruhan dunia tersebut senantiasa memiliki antagonis yang menganugerahkanidentitas kepadanya. Proses antagonik dan kontradiksi adalah faktor utama gerak danpencipta kontradiksi-kontradiksi baru.
6. Konsep kombinasi; seluruh antagonis yang ada di dunia makhluk hidup selalu beradadalam konflik. Tapi akhirnya seluruh antagonis itu akan berpadu. Dari perpaduan ini,muncullah sebuah kombinasi baru di dunia wujud, dan kombinasi baru ini juga memilikiantagonis.
7. Konsep negasi dalam negasi; setiap sistem, baik berupa organisme individual, spesies,genus, klan, dan lain sebagainya adalah sebuah realita nyata yang akan sirna di sepanjangmasa lantaran konflik yang terjadi antar antagonis.


Tempat realita itu diambil alih olehrealita nyata baru yang ia sendiri akan sirna pada suatu hari. Hasil dari negasi dalamnegasi ini adalah proses tranformasi.
     Darwin berkeyakinan bahwa perbedaan antara manusia dan binatang, baik dari sisi postur tubuh maupun kejiwaan, hanya bersifat kuantitas. Ia tidak meyakini adanya perbedaankualitas antara kedua makhluk ini. Atas dasar ini, perasaan, pemahaman rasional, naluri,keinginan, rasa cinta dan benci, dan lain sebagainya juga dimiliki oleh binatang-binatanghina dalam bentuk yang sangat primitif dan kadang-kadang pula dalam bentuk yangsudah sempurna. Darwin bersiteguh bahwa nenek moyang manusia yang berkaki empatpada mulanya berdiri dengan menggunakan dua kaki belakangnya, tetapi tidak secarasempurna. Realita ini adalah permulaan ditemukannya makhluk hidup berkaki dua.Pertikaian untuk kekal dan perubahan kondisi lingkungan hidup memiliki peran yangsangat penting dalam evolusi manusia. Dalam perubahan kera berbentuk manusiamenjadi manusia, Darwin menegaskan bahwa faktor geografis dan ekonomis memilikisaham yang sama.


Beberapa kejanggalan yang terdapat dalam teori Darwin :
1. Pertama, sebuah teori ilmiah dipandang dari sisi logika adalah sebuah kaidah universal yang menjelaskan sebuah sistem yang terjadi secara berulang-ulang dan bersifat abadi.
2. Jika teori Evolusi adalah sebuah teori yang bersifat universal, maka mengapa hanya sebagian binatang yang berubah menjadi spesies binatang yang lain, padahal sebagian yang lain dari binatang yang sama dan di daerah yang sama pula tetap berbentuk seperti sedia kala?
3. Teori perpindahan sifat-sifat akuisitif kepada generasi-generasi yang akan datang melalui jalan waris-mewarisi sebagai salah satu pondasi teori Lamarck dan Darwin telah berhasil dibatalkan oleh para ilmuwan embriolog pada masa kini.
4. Darwin sangat memberikan perhatian khusus terhadap unsur pertikaian untuk kekal.
5. Dr. Louis Leykee dan istrinya pernah mengadakan sebuah riset untuk menemukan fosil-fosil manusia pra sejarah di belahan timur Afrika. Riset ini berlangsung selama tiga puluh tahun.
6. Kaidah adaptasi dengan lingkungan hidup tidak selamanya menyebabkan penggunaan dan non-penggunaan anggota tubuh yang akhirnya akan menyebabkan sebuah evolusi spesies.
7. Teori Darwin lebih menitikberatkan pada bukti-bukti penemuan paleontologis, 8. Menurut hemat kami, pondasi dan pilar-pilar teori Darwin tidak mampu untuk menginterpretasikan banyak hakikat seperti naluri, ilham, akal, dan lain sebagainya, meskipun ia sendiri bersikeras ingin membuktikan kemampuan teorinya dalam hal ini.
9. Darwin meyakini bahwa perbedaan antara perasaan manusia dan kera yang berupa manusia hanya bersifat kuantitas.
10. Sebagian orang ingin memanfaatkan unsur pilihan natural dalam realita-realita yang bersifat sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar